Aksi demo pernyataan sikap dugaan kecurangan Perangkat Desa (Perades) jilid IV, di depan Kantor Bupati Blora, Selasa (2/8).
Laporan : Gunawan.
BLORA – Berikan Aku 1000 Orang Tua, Niscaya Kucabut Semeru Dari Akarnya. Dan Berikan Aku 10 Pemuda Yang Membara Cintanya Kepada Tanah Air, Maka Akan Aku Guncangkan Dunia’
Kata kata bijak politik dari Ir. Soekarno (Bung Karno) tersebut, disampaikan Juru Bicara (Jubir) Lembaga Swadaya Masyarakat Pemantau Keuangan Negara (PKN) Kabupaten Blora, Seno Margo Utomo saat melakukan aksi demo pernyataan sikap dugaan kecurangan Perangkat Desa (Perades) jilid IV, di depan Kantor Bupati Blora, Selasa (2/8).
Jubir PKN Blora mengatakan aksi hari ini, merupakan aksi damai yang kolaborasi bersama Calon Perangkat Gagal (Capraga) Blora, MPC Pemuda Pancasila Blora serta PKN.
Kami menduga, ada aroma kental, tercium kuat aliran skandal dana kasus Perades di Blora hingga melibatkan kekuasaan para pejabat.
“Terbukti . Mohammad Kasno (Kades) dan Mohammad Romli (pendamping desa) dari Desa Beganjing, Kecamatan Japah Kabupaten Blora, bersalah karena pemalsuan dokumen berupa Surat Keputusan (SK) Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sebagai persyaratan dalam penjaringan, penyaringan seleksi Perades,” ungkap Seno.
Hal serupa juga terjadi di Desa Nginggil Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, Kades setempat Darno dan Supron (operator) dengan kasus yang sama. Ke semuanya, dikenakan pasal 263 tentang pemalsuan dokumen, dengan ancaman penjara Enam(6) tahun penjara,.
Dana skandal tersebut kata Seno, diduga kuat tersebar ke rekening ‘Gendut’ dibeberapa elite penguasa hingga ke Partai Politik (Parpol),
“Dari awal, kami menduga. Banyaknya kejanggalan – kejanggalan, dari pemalsuan dokumen hingga dugaan kuat permainan uang para pejabat,” tandas Seno.
Sementara, Ketua Capagra Kecamatan Kunduran, Budi mengatakan bahwa adanya berbagai upaya – upaya untuk menghentikan langkahnya dalam menguak kasus perades di Blora ini.
Termasuk halnya, penawaran uang senilai Rp. 150 Juta, dari orang penting berinisial (S) untuk mengakhiri langkah – langkahnya menutup kasus perades.
“Bersama – sama saudara Capagra, saya menolak tawaran tersebut,” ungkapnya.
Ketua Capagra Kecamatan Kunduran berharap para Aparat Penegak Hukum (APH) melakukan pemeriksaan dan penyelidikan, baik alat bukti maupun barang bukti bila ingin serius dalam menguak tabir kasus Perades dan menangkap siapa dalang dibalik semua ini dan bukan hanya wayangnya saja.
“Kasus Perades ini, pedang penegakan hukum haruslah tajam,” tandasnya. (01).
Pemdes Jungsemi Syukuran Merdi Deso 
Melalui CSR Tiga Rumah Warga Terima RTLH 
BUKTIKAN SIKAPNYA, PP Blora Serahkan Surat Demo Perades Ke KPK 
Kirab Budaya Meriahkan Sedekah Bumi Desa Gagaan 
PP BLORA SIAP LAPORKAN Soal Perades Ke KPK 
Gus Tommy Ketua IPSI Kendal Secara Aklamasi